Apa Saja yang Ada di JAKPROS

Jakarta Reproduksi Sehat (JAKPROS) adalah program edukasi kepada masyarakat yang dilakukan oleh POGI Jaya dengan cara membangun aplikasi mobile JAKPROS. Aplikasi mobile ini diharapkan mampu mengedukasi masyarakat jakarta akan dunia reproduksi.

Berikut ini adalah fitur yang akan disematkan pada Aplikasi Mobile Android Jakarta Reproduksi Sehat:

  1. Komunikasi antar Sejawat/antar dokter kandungan (forum komunikasi online)
  2. Sarana Interaksi Ibu hamil dengan Dokter SpOG (forum tanya jawab)
  3. Informasi terkait : Asuhan kehamilan dan persalinan, Pencegahan Kanker Serviks dan Kesadaran kesehatan reproduksi dan kontrasepsi
  4. Modul :
    • Siklus haid dan pematangan sel telur
    • Kontrasepsi dan perencanaan keluarga
    • Infeksi menular seksual
    • Hidrasi dan nutrisi sehat
  5. Informasi terkait Rumah Sakit Umum Kecamatan (RSUK) di DKI jakarta. Ada 19 RSUK dengan 28 dokter Spesialis Kandungan. Informasi yang anda di aplikasi Mobile adalah
    • Lokasi RSUK
    • Dokter Kandungan yang ada di RSUK
    • Fasilitas terkait kesehatan reproduksi
    • Kegiatan/event terkait kesehatan RSUK
  6. Jakarta Reproduksi Sehat ini Kerja sama : POGI Jaya, Pemda DKI Jakarta, Fakultas kedokteran Universitas Indonesia

KICK OFF Jakarta Reproduksi Sehat

Pada hari rabu Rabu, tanggal   21 September 2016 telah dilakukan Kick Off program Jakarta Reproduksi Sehat. Kegiatan ini akan menjadi program unggulan dari POGI Jaya yang bekerja sama dengan Pemerintah DKI Jakarta.

Kick Off dipimpin langsung oleh Ibu Gubernur DKI Jakarta. Pihak POGI Jaya yang menghadiri kegiatan tersebut antara lain Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG (K), dr. Okky Sofyan, SpOG, dr. Merry Amelia, SpOG, dan dr. Muhammad Dwi Priyangga, SpOG

 

Kesenjangan Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang berkualitas dapat mencegah tingginya angka kematian. Di Indonesia, angka kematian bayi baru lahir pada anak-anak yang ibunya mendapatkan pelayanan antenatal dan pertolongan persalinan oleh profesional medis adalah seperlima dari angka kematian pada anak-anak yang ibunya tidak mendapatkan pelayanan ini. Gambar 4 memberikan gambaran umum tentang cakupan beberapa pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir di Indonesia.

Indonesia menunjukkan angka peningkatan proporsi persalinan yang dibantu oleh tenaga kesehatan yang terlatih, dari 41 persen pada tahun 1992 menjadi 82 persen pada tahun 2010. Indikator tersebut hanya mencakup dokter dan bidan atau bidan desa. Di tujuh provinsi kawasan timur, satu dari setiap tiga persalinan berlangsung tanpa mendapatkan pertolongan dari tenaga kesehatan apapun, hanya ditolong oleh dukun bayi atau anggota keluarga.

Proporsi persalinan di fasilitas kesehatan masih rendah, yaitu sebesar 55 persen. Lebih dari setengah perempuan di 20 provinsi tidak mampu atau tidak mau menggunakan jenis fasilitas kesehatan apapun, sebagai penggantinya mereka melahirkan di rumah mereka sendiri. Perempuan yang melahirkan di fasilitas kesehatan memungkin untuk memperoleh akses ke pelayanan obstetrik darurat dan perawatan bayi baru lahir, meskipun pelayanan ini tidak selalu tersedia di semua fasilitas kesehatan.

Mewujudkan Jakarta Reproduksi Sehat

Gerak cepat dilakukan oleh ketua POGIJAYA yang baru Dr.dr. Budi wiweko, SpOG(K). Selang beberapa hari setelah terpilih sebagai ketua baru beliau langsung melakukan audensi dengan pihak Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Tepatnya pada tanggal 9 September 2016, POGIJAYA diterima oleh pihak Dinas kesehatan DKI. Dalam pertemuan itu Dr.dr. Budi wiweko, SpOG(K) memperkenalkan diri sebagai pengurus baru Perhimpunan Obstetri Ginekologi Indonesia cabang Jakarta (POGI JAYA) periode 2016-2019 dan menyampaikan dukungan terhadap program Pemerintah Daerah DKI Jakarta di bidang Kesehatan Reproduksi. Dukungan itu berupa upaya POGIJAYA untuk mewujudkan konsep Jakarta Reproduksi Sehat di wilayah binaan 19 RS umum Kecamatan sebagai inisiasi.

Adapun konsep Jakarta Reproduksi Sehat ini meliputi 3 hal yaitu asuhan kehamilan-persalinan, cegah kanker serviks, sadari kesehatan reproduksi dan kontrasepsi. Pada program ini POGI JAYA akan memberdayakan para spesialis obstetri ginekologi di RS umum Kecamatan sebagai pembina tenaga kesehatan dan masyarakat di wilayahnya masing-masing.

Koesmedi Priharto selaku Kepala Dinas Kesehatan DKI memberikan apresiasi yang tinggi atas upaya POGIJAYA untuk mengembangkan konsep Jakarta Reproduksi Sehat ini. Nilai manfaat dari program Jakarta Reproduksi Sehat ini tidak hanya  bagi masyarakat namun Pemda DKI juga akan mendapatkan manfaat yang besar dari Program unggulan POGIJAYA tersebut. (Lucy)